Mengenal sejarah tenis meja di dunia dan Indonesia yang diulas secara lengkap dan mendetail dalam sebuah artikel.Tenis meja adalah satu dari sekian banyak jenis olahraga yang memiliki daya tarik tersendiri terutama bagi para penggemarnya. Olahraga ini cukup menyenangkan dan memiliki teknik yang unik.
Dalam permainan tenis meja kita bukan hanya membutuhkan kemampuan fisik yang baik melainkan kontrol dan kreativitas. Ada banyak varian pukulan dalam permainan tenis meja mulai dari loop, block, drive, dan chop.
Salah satu yang membuat tenis meja menjadi salah satu olahraga yang unik adalah karena dalam permainan ini ada seni memutar bola. Dalam permainan tenis meja ada beberapa jenis putaran bola seperti topspin, backspin, dan sidespin.
Bukan hanya itu, dalam olahraga tenis meja ada tipe pemain yang berbeda-beda mulai dari pemain bertahan sampai menyerang. Raket yang dipergunakannya pun juga berbeda-beda tergantung dari tipe permainan. Ada karet polos atau inverted dimana karet ini paling sering digunakan dalam permainan tenis meja.
Selain karet polos, ada juga jenis karet bintik yang memiliki efek sangat unik saat bola kontak dengan karet tersebut. Selain di atas, masih banyak lagi keunikan tenis meja yang mungkin masih belum anda ketahui, tetapi kali ini kita bukan akan membahas mengenai keunikan olahraga tenis meja melainkan sejarah dari olah raga ini.
Sejarah tenis meja kuno

Awalnya permainan tenis meja hanya dikenal sebagai sebuah permainan untuk hiburan semata dan bukan ditujukan untuk olahraga apalagi kompetisi bertaraf internasional.
Sebenarnya di beberapa peradaban kuno ada sebuah permainan yang disinyalir mirip dengan permainan tenis meja yang saat ini kita kenal. Diantara permainan tersebut telah ditemukan di berbagai negara diantaranya adalah:
Di prancis sekitar abad ke-12 masyarakat di sana menyukai sebuah permainan yang mirip dengan tenis meja yang kita kenal saat ini. Permainan tersebut menggunakan sebuah bola yang terbuat dari kertas yang di ikat kemudian dipukul menggunakan tangan.
Sedangkan di peradaban bangsa Indian mereka telah memainkan sebuah permainan yang menggunakan bola bersayap yang dipukul dengan kayu yang dilapisi kulit menjangan.
Di Iran sendiri permainan hampir mirip dengan tenis meja juga ditemukan, di mana mereka telah mainkan sebuah olahraga atau permainan yang menggunakan sebatang kayu sebagai alat pemukul bola. Bola yang digunakan dalam permainan tersebut terbuat dari usus binatang yang telah diisi angin.
Sedangkan sumber yang cukup kuat mengenai sejarah tenis meja berasal dari daratan Inggris. Permainan ini awalnya disebut dengan “gossima” dan “whiff-whiff”.
Selain di beberapa negara tersebut, permainan tenis meja juga ditemukan di Afrika Selatan. Para opsir di negara tersebut sering memainkan sebuah permainan yang menggunakan meja sebagai lapangan atau tempat memantulkan bola.
Tentu saja pada waktu itu ukuran meja nya masih belum ditentukan sebagaimana halnya tenis meja yang saat ini kita kenal. Meskipun demikian, meja yang digunakan untuk lapangan tersebut sudah diberikan net atau garis pembatas yang terbuat dari tali sepatu boot. Sedangkan untuk alat pemukul nya sendiri berupa kayu yang dibentuk seperti raket tenis meja yang saat ini kita ketahui.
Alat pemukul atau raket tenis meja pada waktu itu diberi nama vallum raket yang secara bentuk sebenarnya lebih mirip ke permainan tenis lapangan. Sedangkan cara kerjanya hampir mirip dengan permainan tenis lapangan.
Perjalanan sejarah tenis meja dimulai dari pergantian bola yang digunakan tepat nya di akhir tahun 1880-an yang awalnya menggunakan karet yang dilapisi kulit diganti menjadi bola dengan bahan seluloid. Permainan tenis meja juga mulai disempurnakan oleh beberapa negara Eropa barat pada waktu itu untuk membuat permainan menjadi lebih kompetitif dan layak untuk dipertandingkan. Dan di tahun 1903 ada sebuah peringatan kepada para pemain tenis meja laki-laki dan perempuan mengenai penggunaan busana malam dalam latihannya.
Di tahun 1905 permainan tenis meja mulai mengenal beberapa penggunaan jenis karet termasuk karet bintik dan teknik permainan juga mulai dikembangkan.
Sejarah tenis meja dunia

Permainan tenis meja awalnya dikenal di Inggris dengan nama pingpong tepatnya pada abad ke-19. Setelah mulai sedikit populer olahraga ini berganti nama dari pingpong menjadi table tennis atau yang kita kenal dengan istilah tenis meja.
Olahraga tenis meja mulai dikenal secara luas saat permainan ini pertama kali dipertandingkan tepatnya pada tahun 1901. Selain karena diadakannya turnamen permainan tenis meja mulai dikenal luas setelah adanya sebuah buku yang mengulas mengenai olahraga yang satu ini.
Penyebaran tenis meja di dunia sedikit terkendala terutama di Rusia. Pada waktu itu permainan tenis meja sempat dilarang lantaran dianggap oleh pemerintah dapat merusak mata para pemainnya.
Asosiasi tenis meja dibuat pertama kali di inggris tepatnya di tahun 1921. Dan di tahun 1926 ITTF atau International Table Tennis Federation didirikan. Pada waktu itu London menjadi kota pertama kali yang dijadikan sebagai tuan rumah perhelatan kejuaraan tenis meja dunia.
Penambahan spon pada karet di raket tenis meja baru dimulai pada sekitar tahun 1950-an. Perubahan ini tentu banyak mempengaruhi gaya permainan tenis meja karena penambahan spons dianggap dapat meningkatkan kecepatan putaran bola.
Untuk keikutsertaan tenis meja dalam Olimpiade baru terjadi di tahun 1988 di mana olahraga ini pada waktu itu mulai dikenal luas di dunia.
Sejarah tenis meja di Indonesia

Olahraga tenis meja mulai dikenal di Indonesia tepatnya pada tahun 1930-an. Tentu saja permainan tenis meja pada waktu itu hanya dimainkan oleh orang-orang tertentu. Umumnya permainan tenis meja digunakan sebagai permainan untuk hiburan rekreasi terutama pada saat pertemuan orang Belanda. Sedangkan orang Indonesia yang boleh memainkan tenis meja hanya orang-orang tertentu seperti kalangan pamong dari balai desa pertemuan tersebut.
Sejarah perjalanan tenis meja di Indonesia berlanjut pada 1939 gimana pada waktu itu para pecinta olah raga ini mulai mendirikan sebuah organisasi yang diberi nama persatuan pingpong seluruh Indonesia atau PPPSI. Akan tetapi nama tersebut tidak berlangsung lama, karena di tahun 1958 melalui sebuah kongres yang diadakan di Surakarta organisasi tenis meja tersebut diubah namanya menjadi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI).
Di tahun 1960 PTMSI secara resmi bergabung dengan Federasi Tenis Meja Asia atau Table Tennis Federation Of Asia TTFA. Keikutsertaan PTMSI sebagai anggota TTFA tentu saja membuat tenis meja Indonesia semakin dikenal oleh masyarakat.
Hal ini ditandai dengan banyaknya perkumpulan tenis meja di Indonesia yang membuatnya turut andil dalam olimpiade bertaraf Internasional maupun Nasional seperti halnya POMDA, PON, dan PORDA.
Keikutsertaan Indonesia dalam anggota ITTF atau International Table Tennis Federation baru terjadi pada tahun 1961 atau berselang satu tahun setelah keikutsertaan PTMSI ke TTFA. Setelah secara resmi menjadi anggota ITTF Indonesia sering diundang untuk ikut serta dalam kejuaraan tenis meja tingkat dunia seperti WTTC.
Meskipun demikian, prestasi Indonesia di kancah Internasional dalam permainan tenis meja belum bisa dikatakan cukup baik. Para pemain Indonesia masih berada di urutan 100 lebih dalam ranking ITTF.